kumang samudera sat ingin punya persiden modern, karena itu ia pergi
kuliah sospol, sambil jadi member di komunitas diskusi politik, aktif di
lsm advokasi rakyat, sambil mencuri buku kepemimpinan dan motivasi
dari perpustakaan untuk rujukan menulis esai sos-pol--karena itu tidak
kunjung ada dimuat ia mulai menulis puisi-puisi sos-pol, sambil sangat
lantang menyerukannya kepada siapa saja pada acara apa saja
”saya anak revolusi, anak dari rakyat yang kondisi keuangan negaranya
morat-marit,” katanya, ”--karena itu saya butuh presiden kapitalis yang
pinter berniaga, sehingga dana pendapatan cq apbn itu meningkat--serta
deposit devisa, pada masa jabatan pertamanya saja, jadi si nomor tujuh
di dunia
”selama ini, tanpa sepengetahuan: kita digadaikan. kita terjaring hutang
dari negara dan institusi internasional, cuma karena pemimpin terdahulu
terlalu berobsesi pola apbn berimbang, hingga si semua belanja terpaksa
harus ditutup dengan pemasukan semu--lewat utang,” katanya, ”--, maka
seumur hidup kita dibelit utang, dikekalkan seperti mumi yang dibalsem,
dibalut perban sebelum dibebaskan oleh anak-cucu di masa depan
”kita harus kerja keras, kita harus cerdas berbisnis agar negara bisa punya
surplus ekspor,” katanya, lirih, ”dengan memenggal si koruptor di monas,
dengan tak membiasakan konsumtif serta suka pamer ingin dianggap kaya
--stop piknik, berobat, studi banding, dan lainnya ke ln!”
kumang samudera sat mimpi negara ini punya otonomi ketahanan pangan
serta uang, yang menakutkan siapapun dan negara manapun di dunia. dan
kumang samudera sat tidak ingin punya persiden yang tak bisa berinisiatif
menyusun pos pendapatan bukan dari hutang di tengah fatamorgana amat
gampang mengutang tanpa perlu memikirkan membayarsi hutang--karena
berpikiran itu akan dibayar anak-cucu di masa depan
(Puisi Beni Setia)
baju bola baju murah Kediri Kuliner Prediksi Bola